Kurang afdhal rasanya bila buka puasa Ramadhan tanpa dilengkapi dengan kurma. Buah merah kehitaman dengan bentuknya sederhana tapi rasanya manis khas ini sangat populer di bulan suci Ramadhan. Tak heran sebab Rasulullah memang menganjurkannya.
“Jika salah seorang kalian berbuka puasa hendaklah ia berbuka dengan kurma karena di dalamnya terdapat berkah. Jika ia tidak menemukannya hendaklah ia berbuka dengan air,” (HR. Tirmidzi)
Tapi pernakah kita meneliti kaitan puasa dengan anjuran nabi untuk mengawali berbuka dengan kurma secara medis? Sudah banyak penelitian ilmiah dan medis terkait dengan kurma.
“Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (An-Nahl: 11)
Pada saat puasa, kadar konsentrasi glukosa dan insulin dalam darah di hati menurun. Terutama di akhir puasa tingkat penyerapan terhadap zat makanan meningkat. Pada saat glukosa berkurang, fisik mengambil energi dari zat asam di otak dan yang diproduksi di hati. Karenanya, dalam kondisi seperti ini, konsumsi terhadap glukosa secara cepat sangat dibutuhkan oleh tubuh karena akan meningkatkan konsentrasi glukosa ke urat darah di hati. Kemudian ia masuk ke sel hati, sel otak, sel darah, syaraf, urat, dan organ lainnya. Dari sanalah kemudian menghasilkan energi kembali.
Setelah melalui penelitian di laboratorium, kurma adalah makanan yang paling kaya dengan kadar glukosanya. Kadar gulanya hingga antara 75 – 87 persen dan 55 persen adalah glukosa dan 45 persen kandungan fructose, protein, minyak, vitamin terutama A, B2, B12 dan, kandungan logam seperti kalsium, fosfor, prostasium, belerang, yodium, magnesium, seng, florin, zat anti oksidan. Kurma juga mengandung forkoz yang berubah cepat menjadi glukosa dan menyerap ke seluruh tubuh dari pencernaan.
Sehingga kondisi tubuh yang lapar dan dahaga secara cepat mengembalikan energinya. Terutama sel-sel otak, syaraf, sel darah merah dan tulang. Froktoz memiliki pengaruh mengaktifkan usus. Demikian halnya dengan posfor sangat penting dalam memberikan asupan gizi kepada ruang-ruang otak yang kemudian menciptakan energi dan mengarahkannya kepada seluruh sel di tubuh.
Disamping itu kandungan vitamin, logam dan fiber dalam kurma memiliki peran penting bagi syaraf, memproduksi enzim, menyeimbangkan urat dan kadar asam dalam tubuh, melenturkan aktifitas usus mencerna makanan. Dalam kurma basah ruthab atau balh terkandung hormone petosin. Di antara kekhususan hormone ini adalah memompa selaput darah di rahim.
Sehingga bisa membantu mencegah perdarahan di rahim ketika melahirkan. Karena Allah berfirman,
“Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. jika kamu melihat seorang manusia, Maka Katakanlah: “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah, Maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini”. (Maryam: 25-26)
Rasulullah saw, bersabda,
”Barangsiapa yang di pagi hari memakan kurma tujuh biji maka di hari itu ia tidak dimadlaratkan oleh racun dan sihir,” (HR. Bukhari)
Kurma Makanan Bayi Sehat
Islam jauh-jauh mencanangkan kesehatan anak dan ibu dalam setiap fasenya, sebelum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) milik PBB dan organisasi kesehatan lainnya mencanangkannya. Islam mulai memperhatikan kesehatan anak dan ibu sejak melahirkan, bahkan sejak orang berfikir ingin mencari pasangan. Di antara wujud perhatian itu adalah penyuapan kurma untuk bayi.
Abu Musa Al-Asyari berkata,”Seorang bayi lahir dari istriku. Maka aku mendatangi Nabi Muhammad saw. Beliau kemudian memberinya nama Ibrahim dan disuapinya dengan satu biji kurma,” Bukhari menambahkan dalam riwayatnya,”Rasulullah saw, berdoa keberkahan untumnya dan diberikan bayi itu kepadaku,” (HR. Bukhari Muslim).
Dalam penelitian medis, kadar gula “glukosa” dalam darah bayi yang baru lahir sangat rendah. Semakin rendah berat badannya, semakin rendah kadar glukosanya. Bayi dengan berat badan kurang normal di atas 5,2 kg memiliki kadar darah 20 – 30 mg setiap 100 mm darah. Jika ini terjadi maka akan menyebabkan bayi menolak asi, otot yang lemah, pernafasan yang tersendat-sendat, kulit membiru, sesak nafas. Fenomena ini akan menyebabkan pertumbuhan lambat, idiot, lumpuh otak, kebutaan atau ketulian.
Jika gejala-gejala ini tidak diatasi maka akan berakhir dengan kematian bayi. Padahal tindakan mengatasinya sangat mudah yakni dengan memberikan asupan cukup glukosa yang dilarutkan dalam air atau dikunyah dalam mulut. Ini hikmah Rasulullah menyuapi kurma yang usai dikunyahnya. Kurma yang dikunyah dengan kandungan glukosa dan enzim ludah beliau berubah menjadi sukrosa sehingga mudah menyerap dalam tubuh bayi. Secara otomatis asupan glukosa ini akan memberikan daya tahan kepada bayi dari penyakit yang mengancamnya.
Pohon kurma dikenal dengan pohon kehidupan dan pohon paling tua di dunia. Ada yang mengatakan, pohon ini pertama kali tumbuh di kota Babilonia di Irak atau Arab Saudi atau Bahrain. Pohon kurma di dunia berjumlah sekitar 105 juta di atas lahan 800.000 hektar, 65 juta pohon ada di wilayah Arab.
Pohon kurma mampu tumbuh dengan usia 150 tahun dengan pertumbuhan yang sangat lambat. Sehingga di usia lima tahun baru bisa berbuah. Pohon kurma mampu bertahan hidup di tanah yang kadar airnya kurang. Kurma memiliki jenis ruthab (kurma basah), tamr (kurma kering yang sudah merah kehitaman. Negara-negara Timur Tengah dan Afrika Selatan mengadalkan perekonomiannya dari produksi kurma. Tapi di Afrika Utara dan Timur, Amerika Selatan dan Tengah, Spanyol, Italia, dan Eropa Selatan juga menghasilkan kurma.
Kurma merupakan makanan populer. Kurma bisa bertahan dalam waktu lama tanpa bahan pengawet, rasanya lezat, bergizi tinggi dan harganya murah.
Obat Kurma
Setelah diteliti, kurma memiliki sejumlah khasiat mengatasi berbagai keluhan penyakit. Di antaranya; diet alami sebab kadar kolestrolnya sangat rendah, menaikkan kadar trombosit dalam darah, mengandung zat magnesium anti kanker, melancarkan kencing. Kandungan fosfor dan kalsiumnya dalam kurma menguatkan tulang, gigi dan seksual.
Kandungan vitamin kurma menguatkan pandangan, menjaga kelembaban mata dan anti rabun malam, menguatkan saraf pendengaran. Kandungan vitamin A dan B1 dalam kurma mampu menenangkan syaraf, vitamin B nya juga mengobati hati bibir pecah, kulit kering, kulit pecah. Kandungan vitamin B1 dan B2 dalam kurma menyembuhkan penyakit kandung kemih, kista, penyakit percernaan dan usus.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !